Remember This

DOn't think to be the best.....But think to do the best.........
Whereever you live, you'll get success in the world.

Minggu, 26 Juni 2011

CIPTAKAN KESEMPATANMU SENDIRI


Saat kita membaca artikel orang-orang yang sukses dan berkuasa di bidangnya, kita pasti sangat takjub dibuatnya. Kita akan berpikir, “Beruntung sekali mereka”. Itu juga yang selalu terlintas dalam pikiranku selama ini. Aku selalu iri melihat keberuntungan-keberuntungan yang dimiliki orang tersebut. Oke...begini saja, sebenarnya aku adalah seseorang yang punya segudang cita-cita dan salah satunya adalah “ingin menjadi seorang penulis yang populer” seperti JK.Rowling atau Aghata Cristy. Wow...siapa yang tidak mengenal mereka? Dan aku yakin, diantara kalian ada yang sudah membacanya, atau malah membaca berulang kali novel-novel yang mereka tulis. Aku selalu ingin seperti mereka. Aku ingin menulis banyak novel dan semua orang bisa membacanya, mengaguminya, bahkan menjadikan salah satu buku favorite mereka. Kemudian aku menulis, satu kata demi satu kata lalu berubah jadi kalimat dan akhirnya menjadi satu halaman. Tidak mudah melakukannya, aku harus membuat satu cerita yang sebenarnya tidak tahu harus mulai darimana dan tidak pernah berpikir harus berakhir seperti apa. Butuh kerja keras dan akhirnya setelah berbulan-bulan selesai juga satu novel. Aku bangga pada diriku sendiri saat itu. Tapi perjalanan itu belum berakhir, aku harus mengirim novel itu ke redaksi yang bersedia menerbitkannya. Dan kau tahu apa yang terjadi? GAGAL. Mereka tidak menyukai novel yang aku buat. Novel yang aku selesaikan dalam setengah tahun lebih. Aku kecewa dan sedih. Lalu seorang teman bilang, “Kalau penerbit A gak suka, mungkin yang B suka.” Aku beranikan diri mengirim ke penerbit yang lain. GAGAL lagi dan aku jelas sangat sedih. Temanku itu bilang, “Mungkin penerbit C yang suka novel itu.” Aku kirim ke penerbit C, dan GAGAL lagi.
Sudahlah, aku bukan ditakdirkan untuk menjadi penulis. Aku GAGAL dan putus asa. Meskipun temanku itu memberi saran untuk mengirim ke penerbit D, aku menolak. Sudah tidak ada harapan, semuanya sia-sia. Sejak saat itu aku berhenti menulis. Aku lebih suka menjadi pembaca dan mengagumi karya-karya novelis ternama. Teman-temanku bilang karyaku bagus, ternyata tidak cukup untuk bisa menerbirtkannya, karena aku butuh kata ‘bagus’ dari penerbit dan itu tidak aku dapatkan. Dan tentu saja, aku juga butuh keberuntungan seperti novelis-novelis ternama.
Lalu aku membaca sebuah artikel dalam majalah. Artikel itu mengulas lika-liku yang dilalui oleh seorang penulis ternama “JK. ROWLING” untuk menjadi sesukses saat ini. Dalam artikel itu dituliskan, apa yang JK. ROWLING lewati sebelum akhirnya dapat dikenal banyak orang hingga sekarang. Bahwa JK.ROWLING tidak butuh keberuntungan untuk bisa menjadi seperti sekarang. Bahwa kerja keraslah yang membuat novelnya dikenal banyak orang. Bahwa penolakan oleh penerbit juga pernah dilaluinya. Bahwa tidak hanya sehari atau sebulan, tapi butuh tahunan untuk bisa menerbitkan novel pertamanya.
Aku benar-benar terkejut membaca artikel itu. Selama ini aku berpikir bahwa dalam usahaku, aku butuh yang namanya keberuntungan seperti JK.ROWLING. Ternyata aku keliru, aku hanya butuh semangat dan tekad yang kuat untuk bisa maju. Seharusnya aku tidak menyerah hanya karena 3 penerbit menolak tulisanku. Artikel itu membuatku kembali berpikir bahwa, aku harus maju dan tidak boleh putus asa. Kesempatan selalu ada jika kita sendiri yang menciptakannya. Satu hal yang kita butuhkan adalah “SEMANGAT”. Aku akan mulai lagi menulis sekarang dan aku pasti bisa menerbitkan novel-novelku.